Jumat, 15 November 2019

Cara Menggunakan Whatsapp di Laptop atau Komputer


Cara Menggunakan Whatsapp di Laptop atau Komputer

Whatsapp merupakan satu di antara aplikasi sosial media yang paling sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Dari beberapa aplikasi lain seperti Line, Messanger, dll. whatsapp merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan. Menurut saya aplikasi ini banyak yang menggunakan karena kemudahan praktisnya dalam menggunakan aplikasi.
Dahulu dalam melakukan telepon atau panggilan suara kita selalu menggunakan pulsa. Namun, dengan adanya aplikasi whatsapp semua dapat berjalan dengan mudah. Melakukan panggilan suara tidak lagi menggunakan pulsa, namun sudah menggunakan paket data. Begitu juga dengan melakukan panggilan video.
Dalam tulisan kali ini akan dijelaskan menggunakan aplikasi whatsapp di laptop atau komputer dengan menggunakan website. Teman-teman boleh langsung klik website berikut ini. https://web.whatsapp.com/
Langkah pertama bukalah website berikut pada mesin pencarian anda https://web.whatsapp.com/ . setelah itu maka akan tampil tampilan seperti ini.
gambar tampilan awal di Whatsapp Web
Langkah kedua bukalah aplikasi whatsapp pada ponsel kalian. Kemudian tekan 3 titik yang berada pada pojok kanan atas pada ponsel kalian.
gambar tampilan di ponsel
Setelah kalian menekan tanda 3 titik tersebut maka akan muncul tampilan seperti berikut.
gambar tampilan setelah menekan tanda 3 titik
Langkah selanjutnya silakan memilih Whatsapp Web untuk masuk pada bagian scan barcode. Maka tampilannya akan seperti di bawah ini.


pilih whatsapp web

tampilan setelah memilih whatsapp web
Maka selanjutnya yang harus kalian lakukan adalah melakukan scan pada barcode yang muncul di website https://web.whatsapp.com/ .
Sampai tahap ini silahkan tunggu. Kecepatan prosesnya bergantung pada koneksi anda. Setelah berhasil maka tampilan whatsapp web akan seperti ini.
gambar tampilah setelah selesai proses scan barcode
 Selamat. Kalian telah berhasil membuka whatsapp di komputer atau laptop kalian.


Kamis, 21 Maret 2019

Cerpen Pertukaran


PERTUKARAN

Seperti biasa, orang kampung akan sibuk mempersiapkan acara pernikahan. Apalagi jika acara pernikahan itu tiga hati lagi. Mulai dari kesibukan memasang tarub, mempersiapkan emper-emper, tempat bebasok, dan lain-lain.
Pagi itu tampak Aldi yang sangat berbahagia. Tergambar jelas dari senyumnya yang begitu sumbringah. Giginya yang menguning karena nikotin pun turut hadir dari senyuman itu. Pasalnya besok Aldi akan menikah dengan Cita. Gadis yang dipacarinya sejak empat tahun lalu saat awal ia melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang ada di kota.
Aldi yang hanya memiliki wajah pas-pasan, berambut ikal, mata sipit namun bukan keturunan tionghoa itu bisa mendapatkan calon istri yang cantik jelita. Entah mantra apa yang digunakannya untuk mendapatkan gadis bernama Cita itu. Gadis yang berkulit putih seperti amoy Singkawang, bertubuh semok, berwajah menawan serta pintar itu mau menerima Aldi.
Aldi tampak tak sabar menunggu hari pernikahannya. Duduk dia di kursi sambil tersenyum sendiri. Seperti orang gila saja dia senyum sendiri. Mungkin ia sedang membayangkan kebahagiaan yang akan didapatnya. Setelah sekian lama ia menjalin hubungan dengan Cita. Akhirnya mereka akan menjadi pasangan yang halal.
Tak lama, terdengar suara ponsel Aldi. Berdering dengan sangat nyaring. Nyaring hingga terdengar oleh orang-orang yang sedang membangun tarub.
“iya sayang, ada apa?” sahut Aldi ketika menjawab telpon tersebut.
“boleh kita bertemu sore ini di Taman Njulong? anggap saja kebersamaan kita untuk terkahir kalinya.” Jawab Cita.
“boleh saja sayang, sampai bertemu nanti sore” jawab aldi sambil mematikan panggilan dari Cita tersebut.
Setelah perbincangan tersebut selesai Aldi bingung. Apa yang dimaksud oleh kekasihnya itu sebagai kebersamaan untuk terkahir itu. Ah, mungkin saja karena tidak lama lagi status mereka bukan lagi sebagai sepasang kekasih. Tentu saja, karena tiga hari lagi mereka akan resmi menjadi pasangan suami istri.
***
Tak sabar Aldi menanti waktu bertemu dengan Cita. Karena Aldi sangat tidak tahan jikalau sedetik pun tidak bersama Cita. Hal tersebut yang meyakinkan Aldi untuk menjadikan Cita sebagai yang terakhir baginya.
Empat tahun menjalin kasih dengan Cita. Tiap hari pula mereka bertemu. Mungkin bagi segelintir orang itu disebut kemaro’an. Kenapa tidak. Siapa yang tahan dalam waktu selama itu setiap hari bertemu. Apa tidak bosan? Ya begitulah mereka. Tak bisa kalau sedetik saja tidak bersama. Namun, karena itu semua mereka sangat mengenal dengan baik pasangannya.
Aldi berkemas dan bersiap untuk berangkat ke tempat yang sudah dijanjikan. Taman Njulong. Taman yang menjadi tempat Aldi dan Cita biasa menghabiskan waktu bersama. Bersama-sama menikamti senja. Kebetulan mereka berdua sama-sama menyukai senja.
“Nak ke mane kau di?” teriak Emak Aldi dari dalam rumah
“Nak ke Taman Njulong mak” sahut Aldi
“Nak ngape agek kau ke sinun, cobelah bantok urang o bekamas tok kan nikahan mu” pinta Emak Aldi
Belum selesai Emak berbicara Aldi sudah menghilang. Dengan cepat ia memacu kuda besinya untuk segera bertemu dengan pujaan hatinya. Ya, seperti yang kau tahu. Aldi tak tahan jika sedetik saja tidak bertemu dengan Cita. Maka dari itu ia sangat bersemangat untuk pergi menemui Cita.
Sepanjang perjalanan Aldi mengingat masa-masa mereka berpacaran. Mulai dari tempat makan yang biasa mereka kunjungi sampai ke tempat biasa mereka menikmati cahaya bulan. Bulan bulat penuh yang menjadi kesukaan mereka. Apalagi ketika langit cerah tak berawan. Maka mereka akan berbaring sembari menikmati cahaya rembulan. Ah, sungguh hal yang manis.
Sampailah Aldi di Taman Njulong. Dengan apik ia memakirkan kuda besi yang berwarna merah padam itu di pinggir jalan. Kuda besi yang selama empat tahun ini ditungganginya bersama Cita. Ya, bersama Cita.
Sudah berdiri di sana wanita dengan menggunakan baju reglan jingga hitam. Aldi tahu persis siapa wanita itu. Baju itu merupakan baju pemberian Aldi, karena Cita sangat menginginkan baju tersebut.
Tanpa basa basi. Bergerak secepat kilat. Aldi langsung memeluk erat Cita dari belakang. Memeluk karena rindunya kepada Cita. Aldi pun berbisik lirih kepada cita.
“Aku rindu...” bisik Aldi pelan namun jelas di telinga Cita.
Namun tidak sepatah kata pun keluar dari Cita. Apakah Cita sedang menikmati momen itu? Atau mungkin Aldi telah salah orang? Perlahan aldi melepas dekapannya dari Cita dan membalik tubuh Cita untuk melihat dengan pasti paras cantik Cita.
Setelah tampak wajah Cita, Aldi sontak terkejut. Bagai gemuruh yang menggelegar kencang. Yang terlihat mata Cita berkaca-kaca. Linangan air mata itu sungguh membuat Aldi terkejut. Apa penyebabnya hingga ada air mata itu? Apakah Cita sedang sedih? Sedih kenapa dia?
“Kenapa kau bersedih sayang?” tanya Aldi penasaran
Namun Cita hanya diam seribu bahasa. Sembari menutupi wajah cantiknya dengan menggunakan kedua belah telapak tangannya yang lembut dan halus itu.
“Katakan padaku, apa yang terjadi? Mengapa engkau menangis?” tanya Aldi
Tetap saja Cita hanya berdiam diri. Tak lama Aldi kembali mnendekap erat Cita untuk menenangkannya yang bersedih. Karena Aldi tak tahu pasti apa yang menyebabkan Cita bersedih. Bukankah mereka akan segera menikah. Lantas kenapa Cita bersedih. Bukankah seharusnya mereka berbahagia?
Cita pun segera melepas dekapan erat Aldi. Dan segera memberitahukan penyebab kesedihannya itu.
“Maafkan aku sayang” Cita berbicara dengan suara lirih dan tersedu
“Maaf untuk apa? Ada apa ini? Mengapa engkau bersedih. Jelaskan padaku...” desak Aldi pada Cita.
“Maaf karena aku telah jatuh cinta pada pria lain. Pria yang menjadi teman sewaktu aku SMP dulu. Dan aku sekarang sungguh mencintainya” jawab Cita.
Aldi hanya terdiam tak dapat berkata sepatah kata pun.
 “Sekali lagi maaf, aku tak bisa melanjutkan hubungan kita ini hingga ke jenjang pernikahan. sampaikan maaf ku kepada keluarga besar mu.” Pinta Cita kepada Aldi.
Hanya kata maaf yang terucap dari mulut manis Cita. Aldi pun tak dapat berbuat banyak. Namun apa yang harus dikatakannya pada keluarga besar dan bagaimana dengan seribu lebih undangan yang telah disebar. Apa kata orang kampungnya nanti jika tahu pernikahannya batal karena kekasih hatinya jatuh cinta pada teman sekolahnya dulu.
Cita pun akhirnya memberika pelukan terakhir kepada Aldi sebelum akhirnya meninggalkan Aldi sendiri di Taman Njulong. Aldi hanya bisa diam. Diam seribu bahasa. Mulutnya tak mampu lagi berkata. Hanya rasa sedih yang dirasakannya. Tak mampu berkata dan tak mampu pula melakukan apapun.
***
Duduk sendiri Aldi di bangku taman. Duduk terdiam melihat matahari yang mulai terbenam. Matahari yang menjadi saksi kisah cinta Aldi empat tahun terakhir. Kini matahari itu pula yang menjadi saksi bisu kejadian sore itu. Kejadian yang sangat memilukan dan menyayat hati Aldi.
“Apa yang harus ku katakan pada Emak, pada orang kampung, pada teman-teman dan orang-orang yang telah ku undang untuk menghadiri pesta pernikahan ku” keluh Aldi dalam hatinya.
Allahu akbar, Allahu akbar
Terdengar suara adzan maghrib. Tapi Aldi tak kunjung beranjak dari kursi taman. Dia takut untuk pulang dan mengabarkan pada orang rumah tentang yang terjadi pada sore itu.
Tak lama hawa dingin mulai terasa. Padahal saat itu langit masih belum gelap. Bahkan rona warna senja juga masih ada. Tapi kenapa udara tiba-tiba terasa dingin. Tiba-tiba seperti ada angin yang lewat dengan cepat dan berhenti di dekat Aldi.
Hahahaha
Terdengar suara tertawa. Suara siapa itu. Aldi melihat sekelilingnya. Namun tidak ada siapa pun. Ah, peduli setan dengan suara tawa itu.
“Hay kau cucu Adam. Dasar kau bodoh. Hanya karena masalah kecil kau bersedih bukan main” terdengar suara yang entah siapa orangnya
“Siapa kau? Berani-beraninya mengatakan ku bodoh.” Sahut Aldi dengan nada kesal
“Kau tak perlu tahu siapa aku, tak sepantasnya kau seperti ini hanya karena masalah sepele” sahut suara yang masih belum diketahui suara siapa itu.
Aldi pun semakin kesal karena suara itu terdengar namun ia tak mengetahui siapa yang berbicara.
“Siapa sebenarnya kau ini. Mengapa engkau tahu tentang masalah yang aku hadapi? Bahkan sampai berani-beraninya menceramahiku” ketus Aldi
“Sudah ku katakan. Kau tak perlu tahu siapa aku. Aku hanya mengajukan pertukaran dengan mu. Karna kau malu utnuk mengatakan tentang kejadian ini dengan keluargamu. Aku akan memberikan jalan keluar. Aku akan membantu mu. Namun dengan satu syarat” jawab suara itu.
Aldi semakin bingung. Apa yang sebenarnya dimaksud oleh suara itu, dan juga pertukaran apa yang dimaksudkan oleh suara itu. Aldi semakin tak paham dengan perkataannya. Ditambah diberikan syarat pula. Semakin bingunglah Aldi.
“Apa yang kau mau dari ku? Pertukaran apa itu? Aku tidak punya apa-apa yang dapat kutukarkan padamu” jawab Aldi
“Tak banyak yang ku inginkan darimu. Aku hanya ingin kau memberi tahukan bagaimana caranya agar aku bisa mendekatkan diriku pada tuhan. Balasannya aku akan mengabulkan apapun yang kau pinta” jawab suara yang tak diketahui suara siapa itu
“Apakah kau yakin bahwa kau dapat memenuhi semua apa yang ku pinta?”
“Benar... cukup kau ajarkan saja aku cara mendekatkan diri dengan tuhan”
Tanpa pikir panjang. Aldi pun langsung menerima tawaran dari suara itu. Meski tidak mengetahui bagaimana rupa dari suara yang berbicara itu.
***
Setelah Aldi memberitahukan semua yang ia ketahui tentang “Tata Cara Mendekatkan Diri kepada Tuhan”, kini saatnya bagi suara tersebut untuk menuruti semua keinginan Aldi.
“Wahai kau suara yang tak ku ketahui siapa. Sudah ku beritahukan padamu semua yang ku ketahui. Sekarang giliran mu pula” teriak Aldi
“Baiklah. Katakanlah padaku. Apa yang kau pinta? Semua keinginanmu pasti akan kukabulkan”
“Hanya satu yang ku pinta. Buat semua ingatanku hilang. Aku tak mau lagi merasa sedih, merasa kesal dan kecewa. Jadi tolong hapuslah semua ingatanku. Tentangnya dan dirinya.” pinta Aldi sambil menitikkan air matanya.
Secara tiba-tiba suara menjadi sunyi, sepi, dan hening. Tak ada suara apapun yang terdengar. Bahkan suara gemericik air sekecil apapun tidak terdengar. Seketika itu pula Aldi baring tak berdaya karena kehabisan nafas.
***
Terdengar sirine yang masuk ke dalam halaman rumah Aldi.
“Apa yang terjadi?” tanya emak yang sangat penasaran dan bingung.
Semua hanya bisa diam. Aldi telah pulang. Pulang dan tak akan pernah kembali lagi. Aldi yang selalu tampak sehat, tidak pernah mengeluh sakit kini ia terbujur kaku. Entah apa yang terjadi padanya.
Polisi menyarankan emak untuk melakukan autopsi kepada anaknya. Tapi emak dengan sigap menolak. Karena emak tahu, kalau diautopsi maka akan keluar banyak biaya. Kalau pun diautopsi tentu nyawa Aldi tak akan kembali.
“Sudahlah. bagus panggil saja arwahnya. Kita pakai cara mediumisasi arwah. Biar kita tahu langsung dari arwah Aldi apa yang menyebabkan kematiannya.” Kata suara seseorang yang berasal dari kerumunan.
Tidak disangka. Ternyata Abah ada di sana. Abah adalah seorang yang sakti mandraguna. Dia dapat menyembuhkan orang sakit. Meski dokter menyerah untuk mengobati penyakitnya.
“Apakah bisa bah kita lakukan hal seperti itu?” tanya emak kepada abah
“Tentu bisa. Karena Arwah seseorang masih akan tetap ada hingga tujuh hari kematiannya.”
“Jika memang seperti itu. Mari segera kita lakukan bah. Agar kita tahu pasti penyebab kematiannya” pinta emak yang penasaran dengan kematian anaknya.
“Baiklah. Sekarang siapkan saja 1 orang mediator untuk kita masukkan arwah Aldi ke dalam tubuhnya” pinta Abah
“Biar aku saja mak” teriak Tole yang merupakan teman akrab Aldi sedari kecil.
***
Tanpa banyak membuang waktu. Abah pun mulai melakukan mediumisasi. Dengan Tole yang duduk bersiap di masuki arwah sahabatnya itu. Komat-kamit mulut abah. Terdengar pelan nama Aldi bin Ismani yang diucapkan oleh Abah. Tidak butuh waktu lama. Angin yang awalnya tidak ada tiba-tiba bergerak menuju Tole yang sedang duduk. Seketika itu juga Tole yang awalnya duduk bersila langsung berubah posisi berjongkok. Seperti orang ketakutan. Tak hanya ketakutan. Dia juga seperti kebingungan. Mengapa Aldi seperti itu.
“Assalamualaikum. Benar saya bicara dengan Aldi?” tanya Abah pelan untuk meyakinkan bahwa itu benar Aldi.
“Ya. Aku aldi.”
Tak lama terlihat wajah emak. Tanpa pikir panjang Tole yang dirasuki oleh arwah Aldi langsung memeluk erat emak.
“Apa yang terjadi padamu nak?”
“Aku juga tidak tahu mak”
“Apa yang kau lakukan di Taman Njulong tempat mereka menemukan mayatmu”
Aldi pun sedikit teringat dengan kejadian itu. Namun masih samar. Aldi pun menceritakan apa yang bisa diceritakan kepada emaknya.
“Lalu mengapa kau bisa meninggal nak?”
“Setelah aku meminta semua ingatanku tentang Cita di hapus. Aku lupa cara bernafas mak. Mungkin ikut terhapus karena dulu pernah ku katakan bahwa Cita adalah nafasku, hidupku, dan matiku. Dan cita adalah semangat hidupku” jawab Aldi.
Semua tertegun diam, termasuk emak. Apa benar Aldi meninggal karena lupa cara bernafas.


MUJUR


Mujur
Jangan berada terlalu dekat dengannya, nanti kau bisa muntah. Mujur namanya, namun dipanggil Jur oleh orang kampungnya. Meski lebih muda darinya. Bertahan hidup dari sisa makanan. Entah itu sisa dari konglomerat yang bakal melarat, atau mungkin dari Tikus dan Buaya yang ikut makan di sana. Meski makanan sisa. Namun tubuhnya tetap sehat.
Mujur tinggal di rumah sempit yang sudah singgit. Matahari selalu mengintip kegiatannya saat berada dalam rumah. Tak satupun yang memerhatikan istana Mujur. Istana yang sungguh mewah baginya. Istana berwarna putih. Seperti warna kain kafan yang sudah berumur. Namun itulah istana Mujur nan megah dan nyaman.
Mujur memiliki saudara yang sangat kaya. Ringgo namanya. Berkat liur dan gelarnya ia bergelimang harta. Kerjaannya hanya membuang liur. Namun entah mengapa orang sangat menyenangi liurnya. Liurnya membuat orang terkagum-kagum. Sesekali Mujur ikut jejak Ringgo yang membuang liur. Alhasil Mujur balik di ludah dan dicaci. Entah karena liurnya yang bau basi atau liurnya tertular rabies. Namun Mujur selalu tak ambil hati dengan perbuatan orang lain. Ia tak perlu memakai jas hitam nan elegan yang menutupi badannya. tak perlu pula mencekik lehernya dengan kupu-kupu seperti yang biasa Ringgo pakai saat membuang liurnya.
***
10 Djulhijjah. Hari di mana Ringgo mengeluarkan uangnya untuk membeli sapi dan kambing. Dengan uang Ringgo dapat membeli apapun. Dengan sombongnya Ringgo menerbangkan dirinya di hadapan Mujur. Ringgo terus terbang dengan menunggangi seekor sapi dan seekor kambing yang ia beli.
Lihat aku. Aku dapat terbang dengan sapi dan kambing yang ku beli. Sedang kau? Bahkan tahi pun tak sudi menjadi tunggangan mu.” Ujar Ringgo kepada Mujur.
Itu diulang-ulangnya di hadapan Mujur. Dipikirannya agar Mujur menyembahnya yang sedang terbang. Namun itulah Mujur. Mujur yang tak pernah ambil hati atas perlakuan jahat padanya. Mujur terus melempar senyum. Senyuman lebar pada orang-orang yang meletakkan Mujur di bawah kaki mereka. Mujur selalu diinjak dan tak pernah marah. Bahkan pernah sampai berdarah. Sampai memiliki lubang yang besar di kepalanya. Mungkin karena sering diinjak. Hingga darah keluar dengan sangat deras, dan sulit untuk menghentikannya. Namun kembali. Mujur tak pernah ambil hati atas itu semua. Yang ia tahu hanyalah untuk tetap hidup di hari esok.

***
Tiba saatnya. Hari di mana Mujur mendapat serpihan daging. Entah daging sapi, kambing, buaya, celeng, atau tikus yang ia dapat. Namun karena dapat dari petugas mushola yang ada di dekat istananya, ia yakin bahwa daging tersebut tidak akan panas. Jika di sempalkan dalam mulutnya. Lalu ia labuhkan dalam perutnya. Serpihan daging yang ia dapat tak sebanyak serpihan yang dulu pernah ia dapat. Mungkin saja karena petugas penyembelihan di mushola adalah petugas baru. Membawa Tikus untuk sedikit mengigit serpihan jatah daging setiap orang. Tapi Mujur tidak ambil pusing.
Saat di jalan, setelah mengantre panjang mengambil serpihan daging miliknya, Mujur kembali ke istana mewah dan megah miliknya. Sesampainya di rumah, ia mengolah serpihan daging tersebut menjadi masakan yang sangat enak. Mujur berencana membagikan serpihan daging tersebut kepada anak-anak jalanan yang tak memiliki istana. Bahkan induk pun mereka tak punya. Bagai pohon pinang yang hanya berdiri sendiri dan tak memiliki dahan sebagai temannya.
Masakan mewah ala keistanaan Mujur pun telah siap. Seluruh anak-anak di sekitaran istananya pun di serunya untuk hadir ke istana Mujur.
Semua anak-anak silakan datang ke istanaku. Kan ku sempal mulut kalian dengan daging, bila perlu daging ku yang ku sempal ke mulut kalian. Agar tubuh kalian tidak hanya tulang. Namun juga berisikan daging” begitu seru si Mujur.
Tak lama setelah memberitahukan tentang ajakan makan bagi anak-anak jalanan, mereka mulai memenuhi halaman istana Mujur. Istana yang banyak dilalui orang berlalu lalang.
Senang hatinya. Hati mujur serta hati anak-anak itu. Tak biasanya mereka makan daging. Namun di hari itu, mujur nasib mereka. Dapat merasakan daging qurban yang telah didapat dari petugas mushola. Ya, daging yang sebelumnya diberikan pada Mujur. Tampak senyum lebar dari Mujur. Senyum karena dapat berbagi dengan mereka. Mereka yang tak memiliki rumah. Jika tak di ajak Mujur, ke mana mereka akan merayakan Idul Adha. Mereka sangat menghargai pemberian Mujur.
Tak sampai satu jam. Lauk yang disediakan oleh Mujur habis. Lengis. Tak bersisa. Bahkan sejemput. Mujur sendiri tak mendapat bagian. Meski demikian, ia tetap senang. Dapat berbagi meski dengan alakadar. Namun masih saja. Banyak yang tidak menyukai Mujur. Entah apa salahnya hingga sangat dibenci. Padahal ia bukan teroris, koruptor, bahkan penghancur rumah tangga orang. Bukanlah itu tipikal Mujur. Tapi kenapa masih saja ada yang benci kepadanya.


Jumat, 24 Maret 2017

TUTORIAL ELAN

Setelah Aplikasi ELAN sudah terinstal di laptop atau komputer kalian, maka selanjutnya akan saya ajarkan bagaimana cara pengguanaan ELAN. Bagi yang belum memiliki aplikasi ELAN dapat baca di Cara Instal ELAN.
Jika aplikasi tersebut sudah kalian instal maka langsung saja akan kita bahas mengenai cara menggunakan aplikasi ELAN ini.
Langkah pertama video kita ubah terlbih dahulu menjadi format .wav dan .mov agar dapat di input ke dalam aplikasi ELAN.
setelah video dalam format .wav dan .mov siap sialakan buka aplikasi ELAN yang sudah kita instal.
Aplikasi ELAN setelah di buka]

Jika aplikasi sudah terbuka maka yang selanjutnya kita lakukan adalah klik file lalu pilih new. Maka akan tampak seperti pada gambar berikut


Silakan pilih berkas atau file yang akan kita kerjakan dengan format .mov dan .wav, lalu silakan tekan tombol OK

Jika sudah maka akan tampak seperti pada gambar berikut ini.

Untuk selanjutnya kita akan membuat sebuah database type, untuk itu silakan pilih Type lalu Change Type

Silakan ubah Type Name default-It menjadi ref kemudian change. Maka secara langsung Select Type berubah menjadi ref dan tabel Curent Type juga akan berubah seusuai dengan apa yang kita ubah pada kolom bawah.

selanjutnya silakan pilih Add untuk menambahkan beberapa komponen Type yang akan kita tambahkan

Pada bagian Type Name silakan ketik tx kemudian bagian Stereotype kita ubah menjadi Symbolic Association lalu tekan add. jika sudah Type Name kita tambah lagi dengan ft dan begitu juga dengan Stereotypenya. Jika sudah maka akan tampil seperti tabel berikut.

Jika sudah maka selanjutnya silakan tekan tombol close, maka kita akan kembali ke layer semula.

kemudian silakan klik Tier dan pilih Change Tier Atributes. maka akan tampil seperti ini

silakan ganti Tier Name dari default menjadi ref, kemudian klik change. maka Select Tier akan berubah dari default menjadi ref

setelah itu silakan berpindah ke kolom add

Jika sudah berada di kolom add, selanjutnya masukkan Tier name dengan kata tx, ganti Parent Tier dengan  ref dan Linguistic Type juga diganti sesuai dengan Tier Name jika tx maka di sesuaikan dengan tx dan jika ft maka disesuaikan juga dengan ft. lakukan hal yang sama untuk penambahan ft

Jika sudah sama sepertiu di atas silakan klik close, maka kita akan kembali pada layar awal

sudah tampak perubahan yang terjadi pada lembar kerja kita karena sudah ada tambahan ref, tx, dan ft. jika sudah seperti ini kita tinggal memilah saja, mana bagian yang terdapat percakapan di dalam video tersebut. Caranya silakan block bagian mana saja yang terdapat percakapan. jika sudah di block selanjutnya silakan klik 2 kali sebagai penanda. di sini saya hanya membuat 2 bagian saja sebagai contoh...












setelah kita memberikan tanda pada bagian-bagaian yang merupakan percakapan dalam video tersebut kita lanjut pilih Options, dan pilih bagian Transcription Mode. maka akan tampak seperti ini

silakan tambahkan menjadi 3 kolom, sesuai dengan yang kita buat di bagian type dan tier. (ref,tx, dan ft). Jika kolom sudah di tambahkan silakan isi transkripsi sesuai dengan yang sudah kita tandai sebelumnya. Catatan bahwa tx merupakan transkripsi dalam bahasa daerah, sedangkan ft merupakan transkripsi dalam bahasa Indonesia























Jika sudah seperti ini silakan klik file, export as, lalu pilih subtitles text. maka akan tampil layar seperti berikut.

Jika kita ingin menampilkan 2 bahasa dalam sebuah video maka hilangkan centang ref, jika kita ingin menampilkan bahasa daerah maka sisakan centang tx nya saja, dan jika hanya bahasa Indonesia yang akan kita tampilkan maka yang kita pilih ft. jika sudah silakan pilih oke dan akan tampil layar seperti ini
Agar file tersebut mudah untuk dicari maka ubah Save in tersebut menjadi dekstop. Jadi file tersebut akan tersimpan di dekstop. Jika kita ingin melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya paka yang harus kita lakukan tinggal save saja pekerjaan kita seperti saat kita mengerjakan dokumen di Microsoft Ofice Word.

SEMOGA BERHASIL....

APLIKASI ELAN

Banyak aplikasi yang dapat digunakan dalam pembuatan "terjemahan anak" atau yang biasa kita sebut dengan subtitle. Subtitle dalam sebuah video sangat berperan penting karena dapat membantu kita mengetahui dengan pasti apa yang dibicarakan oleh penutur dalam video tersebut. Dari sekian banyak aplikasi untuk pembuatan subtitle saya jatuh cinta pada aplikasi ELAN ini. keunggulan yang saya dapatkan dari aplikasi ELAN ini adalah pengaturan saat kita menambahkan teks yang sangat mudah. Jika di aplikasi lain kitas harus menyesuaikan waktu dengan sangat rinci maka pada aplikasi ini kita tidak perlu bersusah payah, Cukup kita beri batasan atau biasa kita sebut dengan block. Bagian yang kita batasi tersebut merupakan bagian yang terdapat percakapan dalam video tersebut.Langsung saja, aplikasi ELAN ini dapat kita unduh di: 
https://tla.mpi.nl/tools/tla-tools/elan/download/

Jika sudah diunduh maka langkah selanjutnya silakan untuk menginstal aplikasi ini seperti aplikasi pada umumnya.
Berikut merupakan tampilan ketika kita sudah menginstal aplikasi tersebut







SELAMAT MENCOBA...

Jumat, 24 Februari 2017

Perpisahan

"perpisahan"

ingin ku mendekap mu
sembari mengecup kening mu
nan luas dan lebar itu
sebagai kado perpisahan
setelah banyak cerita
senang maupun sedih
yang kita jaga sekian lama
ahhhhhh, sudahlah
kau sudah berada dalam dunia barumu
dan tak memungkinkan kembali
bersama ku
di sini
di dunia lama mu
dunia yang kita bangun berdua

"Benci"

"benci"

aku benci,
saat perpisahan hadir di antara kita
aku benci,
ketika sepi yang menemaniku
aku benci,
untuk mengatakan bahwa 
aku sangat merindukan
merindukan yang telah pergi
dan
tak tau apakah akan kembali